Sunday, October 26, 2014

Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru

Tidak lama lagi siswa-siswa SD, SMP, atau SMA akan menghadapi Ujian Nasional yang tentunya beberapa waktu kemudian mereka akan bertemu dengan yang namanya 'perpisahan sekolah'. Pada kesempatan kali ini saya akan sharing berbagai puisi perpisahan untuk guru. Ya! Guru adalah salah satu orang yang sangat berperan dalam kehidupa kita di dunia ini.

Berikut ini adalah puisi perpisahan sekolah untuk guru yang menyentuh hati.


Nama-nama yang terhormat yang kubingkai. Semakin menempat rapih di kalbu. Wujudnya tenang nampak begitu gemilang.

Bapak-bapak guru yang kami hormati.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, izinkan kami bicara. Izinkan kami menghadap untuk menyampaikan suatu kabar yang telah nyata. Yaitu, sejak pukul 6 tadi, alam ini sudah berubah menjadi lagu perpisahan. Sampai sekarang ia sudah bisa memasuki arena ini. Bahkan, ia sudah sepakat mewarnai suasana di sekeliling kita ini. Kami terperanjat, dan kemudian ditanyakan.

Bisakah semua ini berganti dgn keadaan lain? Semuanya tak ada yg bisa menjawab. Sebab kenyataanya sudah menjadi hampa. Bahkan, keadaan ini sudah bisa menghempaskan kami, untuk tdk bisa berbuat apa-apa. Ternyata sekarang kami hanya bisa menempati ruang-ruang kosong dlm hidup ini.

Bapak-bapak guru yang kami cintai.
Dalam perpisahan ini, kami hanya bisa menjadi sekelompok kecil, dari manusia-manusia yang paling bersedih. Bersedih karena ketololan-ketololan kami selama duduk disini. Bersedih, karena sikap2-sikap kami yang seringkali menjengkelkan bapak. Bersedih karena kami memang manusia-manusia yang tak tahu diri.

Sementara di sisi lain, kami jelas melihat, dan kami selalu merasakan betapa besarnya kasih sayang dan tanggung jawab yang bapak berikan kepada kami. Bertahun-tahun bapak mendidik dan membimbing kami siang dan malam. Tanpa lelah dan tanpa segan-segan bapak bisa merubah segala keadaan.

Bila ternyata kami tidak tahu, bapak mendidiknya jadi tahu. Bila ternyata kami lemah, bapak merubahnya jadi kuat. Bila ternyata kami keliru, bapak mendidiknya jadi mengerti. Dan bila ternyata kami benci, bapak merubahnya jadi cinta. Kesedihan ini sudah nampak lebih sempurna. Karena memang mungkin sesaat lagi kami akan pergi, sebelum bisa membalas jasa dan budi baik bapak.

Kami tidak bisa berbuat. Hanya kpd Allah kami serahkan semua ini. Mudah-mudahan jasa, pengorbanan, dan budi baik bapak terhadap kami, akan dicatat Allah sebagai amal soleh bapak sendiri.. Amin.

Bapak-bapak guru yg kami cintai.
Izinkan kami pulang pak.. Izinkah kami pergi.. Pergi untuk kurun waktu yang panjang.
Kami sudah menitipkan sekolah ini kpd adik-adik kami. Agar tdk ada seorangpun yang menodainya. Mereka harus tetap menjaga nama baik, dan memeliharanya.

Selanjutnya, dari sekian banyaknya kesalahan dan dosa-dosa kami terhadap bapak, dgn segala rendah hati kami meminta maaf. Kami meminta sejuta ampunan untuk ketentraman langkah kami berikutnya.

Bapak yang kami cintai.
Kami sama sekali tak ingin mendengar bapak sakit. Kami sama sekali tak ingin mendengar semuanya disakiti. Dan kami tak ingin mendengar ada yang berusaha memisahkan hati dan diri dari tempat ini.

Gemuruh suara dan hati kami berdoa. Semoga bapak-bapak guru yang kami cintai ini, senantiasa berada dalam rahmat, karunia serta perlindungan Allah. Dan sekolah yang kita cintai selamanya, terbebas terhindar dari segala ancaman dan marabahaya yang akan menimpanya.

Allahu Akbar..
Tak ada yang besar melebihi kebesaran-Nya. Tak ada yang kuat melebihi kekuatan-Nya.
Bapak…
Kami pulang pak..

No comments:

Post a Comment