Friday, November 7, 2014

Hitam Putih Dunia Para Hacker

Hacker Jim Geovedi

Menurut buku Dibalik Kisah-Kisah Hacker Legendaris karya Wicak Hidayat & Yayan Sopian, hacker bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu white-hat hacker dan black-hat hacker. White-hat hacker adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknisnya untuk mengembangkan dunia teknologi informasi dengan sistem komputer.

Sedangkan black-hat hacker adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknisnya untuk melakukan sesuatu yang melanggar batas-batas norma dan etika. Mereka kelompok yang sangat dekat dengan berbagai macam kejahatan elektronik. Masih ingat dengan kasus Wildan, sang pengganti tampilan situs resmi presiden, Presidensby.info beberapa tahun lalu? Itulah salah satu contoh aktivitas hacking.

Istilah hacker pertama kali muncul di pertengan tahun 1960-an. Hacker juga bisa disebut sebagai seorang programmer yang memahami cara kerja jaringan internet dan komputer. Bahasa HTML merupakan “bahasa induk” bagi para hacker. Namun, menguasai bahasa HTML saja belum cukup. Setidaknya mereka harus menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman, seperti Phyton, Java, Lisp, Perl, C, dan C++. Tanpa kemampuan tersebut, mereka tida layak untuk disebut sebagai hacker.

Peretas yang mematuhi hukum dapat merubah dunia menjadi lebih baik. Peretas bahkan dapat mencetak pundi-pundi uang dengan membuat program dan aplikasi yang bermanfaat. Sebagai contoh, mahasiswa Universitas Stanford, Larry Page dan Sergey Brin berhasil membuat mesin pencari fenomenal yang kini dikenal dengan nama Google.

Namun sayangnya, istilah hacker atau peretas masih belum baku karena sebagian orang terutama masyarakat awam menganggapnya sebagai pelaku kejahatan. Padahal, istilah penjahat komputer (cyber crime) disebut sebagai cracker. Batas antara hacker dan cracker memang sangat tipis, hanya batasan etika, moral, dan integritas yang dapat menjadi perbedaan buat mereka.

Banyak kelompok white-hat hacker yang berhasil mengubah dunia menjadi lebih baik. Salah satu yang paling fenomenal adalah Tim Berners Lee yang menemukan WWW (world wide web). Selain Tim BL, ada juga Linus Torvalds yang berhasil mengembangkan sistem operasi open source Linux.

Indonesia juga sebenarnya tak kekurangan white-hat hacker. Salah satunya adalah Jim Geovedi yang namanya sempat populer karena kepiawaiannya dalam mengawal situs KPU (www.kpu.go.id) yang rawan dari serangan peretas (hacker). Karirnya sebagai peretas mulai melambung ketika tahun 2009 ia berhasil meretas situs lembaga antariksa dan sukses menggeser posisi satelit. Yap, satelit yang mengorbit di bagian luar bumi. Kehebatannya ini menjadi sorotan hampir seluruh dunia. Menariknya, Jim Geovedi hanyalah lulusan SMA di Lampung. Jim juga sempat menjalami kehidupan keras sebagai seniman grafis. Ia mengenal dunia hacking dengan belajar secara autodidak melalui ruang chatting para peretas ternama dunia. Berkat kerja kerasnya dalam mempelajari seni merangkai kode perangkat lunak dan memanipulasi perangkat keras komputer, ia pun akhirnya menjadi salah satu hacker yang cukup disegani banyak orang.

Karirnya pun kini terus menanjak dengan mendirikan perusahaan untuk lembaga pemerintahan C2PRO Consulting pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2004, ia mendirikan sekaligus mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan “Xynexis International”. Tahun 2012, Jim hijrah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dua tahun terakhir, ia mengaku tertarik untuk mengembangkan teknologi Artificial Intelegensi (AI) untuk sebuah mesin yang dapat melakukan apapun yang diinginkan sang perancang. Dari segudang kemampuan yang dimilikinya, Jim selalu menolak disebut ahli.

Sumber: dari berbagai sumber


Play Casino Games
http://www.onlinecasino.us/

No comments:

Post a Comment