Friday, August 1, 2014

Kenali Gaya Berpikir Anda Sejak Dini

Gaya berpikir adalah kombinasi kelompok perilaku yang merupakan paduan antara persepsi otak (persepsi konkret dan persepsi abstrak) dan kemampuan pengaturan informasi (sekuensial dan acak). Orang yang masuk dalam dua kategori “sekuensial” cenderung memiliki dominasi otak kiri, sedangkan orang-orang yang berpikir secara “acak” biasanya termasuk dalam dominasi otak kanan (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 2003). Tidak setiap orang harus masuk ke dalam salah satu klasifikasinya. Walaupun demikian, kita cenderung pada yang satu daripada yang lainnya. Beberapa orang bisa saja mempunyai keseimbangan diantara semua cara, namun kebanyakan jelas lebih menyukai satu cara dan melampaui tiga cara lainnya. 

Mengetahui dominasi cara berikir sejak dini membuat kita mampu memecahkan suatu masalah dengan memilih solusi paling efektif bagi keadaan semacam itu. Dengan kata lain, kita telah menyiapkan “karpet merah” menuju lebih banyak kesuksesan dengan mengetahui dominasi cara berpikir kita sejak dini.

Pada penelitian yang pernah dilakukan Anthoni Gregorc, dengan menggunakan metode quisioner yang dijawab oleh beberapa orang dan kemudian dikumpulkan kembali dan diolah untuk mendapatkan kesimpulan diketahui bahwa sesorang itu memiliki kecenderungan gaya berpikir sekuensial konkret (SK), sekuensial abstrak (SA), acak konkret (AK), dan acak abstrak (AA).

Pemikir Sekuensial Konkret (SK)

Seperti yang ditunjukkan istilah ini, pemikir sekuensial konkret berpegang pada kenyataan dan proses informasi dengan cara yang teratur, linear, dan sekuensial. Bagi para SK, realitas terdiri dari apa yang mereka ketahui melalui panca indra mereka. Mereka memerhatikan dan mengingat realitas, fakta-fakta, informasi, rumus-rumus, dan aturan-aturan khusus dengan mudah. 

Catatan atau makalah adalah cara baik bagi orang-orang ini untuk belajar. Pelajar SK harus mengatur tugas-tugas menjadi proses tahap demi tahap dan berusaha keras untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap tahap. Mereka menyukai pengarahan dan prosedur khusus. Karena kebanyakan dunia bisnis diatur dengan cara ini, mereka menjadi pebisnis yang sangat baik.

Berikut tips Belajar untuk Pelajar dengan Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak, klik disini.

Pemikir Acak Konkret (AK)

Pemikir acak konkret mempunyai sikap eksperimental yang diiringi dengan perilaku yang kurang terstruktur. Seperti pemikir sekuensial konkret, mereka berdasarkan pada kenyataan, tapi ingin melakukan pendekatan coba-salah (trial and error). Karenanya, mereka sering melakukan lompatan intuitif yang diperlukan untuk pemikiran kreatif yang sebenarnya. Mereka mempunyai dorongan kuat untuk menemukan alternatif dan mengerjakan segala sesuatu dengan cara mereka sendiri. 

Waktu bukanlah prioritas bagi orang AK, dan mereka cenderung tidak memedulikannya, terutama jika sedang terlibat dalam situasi atau aktivitas yang menarik. Mereka lebih terorientasi pada proses daripada hasil; akibatnya, proyek-proyek seringkali tidak berjalan sesuai yang mereka rencanakan karena kemungkinan-kemungkinan yang muncul dan yang mengundang eksplorasi selama proses.

Berikut tips Belajar untuk Pelajar dengan Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak, klik disini.

Pemikir Acak Abstrak (AA)

Dunia “nyata” untuk pelajar acak abstrak adalah dunia perasaan dan emosi. Mereka tertarik pada nuansa, dan sebagian lagi cenderung pada mistisme. Pikiran AA menyerap ide-ide, informasi, dan kesan dan mengaturnya dengan refleksi (kadang-kadang hal ini memakan waktu lama hingga orang lain tak menyangka bahwa orang AA mempunyai reaksi atau pendapat). Mereka mengingat dengan sangat baik jika informasi dipersonifikasikan. 

Perasaan juga dapat lebih meningkatkan atau memengaruhi belajar mereka. Mereka merasa dibatasi ketika berada di lingkungan yang sangat teratur sehingga anda tak akan menemukan banyak dari mereka bekerja di perusahaan asuransi, bank, atau sejenisnya. Mereka berkiprah di lingkungan yang tidak teratur yang berkaitan dengan orang-orang.

Pemikir AA mengalami peristiwa secara holistik; mereka perlu melihat gambaran sekaligus, bukan bertahap. Dengan alasan inilah, mereka akan terbantu jika mengetahui bagaimana segala sesuatu terhubung dengan keseluruhannya sebelum masuk ke dalam detail.

Walaupun orang-orang AA cukup banyak jumlahnya, namun dunia tidak berjalan dengan gaya AA. Orang-orang dengan cara berpikir AA bekerja dengan baik dalam situasi-situasi yang menuntut kreatifitas dan harus bekerja lebih giat dalam situasi yang lebih teratur.

Berikut tips Belajar untuk Pelajar dengan Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak, klik disini.

Pemikir Sekuensial Abstrak (SA)

Realitas bagi para pemikir sekuensial abstrak adalah dunia teori metafisis dan pemikiran abstrak. Mereka suka berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi. Mereka sangat menghargai orang-orang dan peristiwa-peristiwa yang teratur rapi. Adalah mudah bagi mereka untuk meneropong hal-hal penting, seperti titik-titik kunci dan detail-detail penting. Proses berpikir mereka logis, rasional, dan intelektual.

Aktivitas favorit pemikir sekuensial abstrak adalah membaca, dan jika suatu proyek perlu diteliti, mereka akan melakukannya dengan mendalam. Mereka ingin mengetahui sebab-sebab di balik akibat dan memahami teori serta konsep. Seperti yang dapat anda bayangkan, orang-orang ini adalah filosof-filosof besar dan ilmuwan-ilmuwan peneliti. Biasanya, mereka lebih suka bekerja sendiri daripada berkelompok.

Berikut tips Belajar untuk Pelajar dengan Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak, klik disini.



DAFTAR PUSTAKA
- Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 2003. Quantum Learning. Kaifa: Bandung

1 comment:

  1. terimakasih.. sangat bergunaa untuk menyelesaikan tugasku..

    ReplyDelete