Saturday, August 2, 2014

Implementasi Metode Case Based Reasoning untuk Pemecahan Masalah

Case Based Reasoning (penalaran berbasis kasus) merupakan metode pemecahan masalah yang memberikan prioritas kepada pengalaman masa lalu untuk memecahkan masalah saat ini. Solusi untuk masalah saat ini dapat ditemukan dengan menggunakan kembali atau mengadopsi solusi dari masalah yang telah berhasil diselesaikan di masa lalu (Ahmed et. al., 2008).

Ide dasar dari case based reasoning adalah untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan mengidentifikasi dan menggunakan kembali kasus serupa sebelumnya berdasarkan prinsip heuristik pada masalah yang sama yang memiliki kemungkinan tinggi untuk memiliki solusi yang sama.

Case based reasoning juga merupakan suatu pendekatan ke arah incremental yaitu pembelajaran yang terus-menerus. Case based reasoning memecahkan masalah dengan didasarkan pada knowledge dari kasus-kasus sebelumnya, apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan bertambah (Nurasmi, 2010).

Aamodt dan Plaza (1994) menggambarkan case based reasoning sebagai suatu proses melingkar yang terdiri dari the four res :
  1. Retrieve adalah menemukan kembali kasus yang sama atau yang paling mirip dengan kasus baru.
  2. Reuse adalah menggunakan kembali informasi dan pengetahuan dari basis kasus untuk memecahkan kasus baru.
  3. Revise adalah merevisi atau memperbaiki solusi yang diusulkan.
  4. Retain adalah menyimpan pengalaman untuk memecahkan masalah yang akan datang kedalam basis kasus.


Empat proses case-based reasoning dapat dilihat pada gambar berikut.
Siklus Case Based Reasoning
Siklus Case Based Reasoning (Aamodt dan Plasa, 1994)


Proses Retrieve

Proses Retrieve merupakan proses pengambilan kembali terhadap kasus-kasus sebelumnya yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah baru (Mulyana dan Hartati, 2009). Solusi diambil dari kemiripan antara kasus baru dan kasus sudah tersimpan dalam basis kasus.

Pencarian kemiripan antara kasus baru dengan kasus lama dilakukan dengan cara mencocokan gejala yang baru dengan gejala yang ada pada basis kasus. Tahap retrieval ini dimulai dengan menguraikan sebagian masalah, dan diakhiri jika ditemukannya kecocokan terhadap masalah sebelumnya yang tingkat kecocokannya paling tinggi. Bagian ini mengacu pada segi identifikasi, kecocokan awal, pencarian dan pemilihan serta eksekusi.

Proses Reuse

Proses Reuse dalam siklus case-based reasoning adalah tanggung jawab dalam memberikan solusi dari sebuah kasus baru berdasarkan penyelesaian-penyelesaian kasus yang diambil kembali (Mulyana dan Hartati, 2009). Penggunaan kembali pengetahuan dan informasi kasus lama berdasarkan bobot kemiripan yang paling relevan ke dalam kasus yang baru, sehingga menghasilkan usulan solusi bagi masalah baru tersebut.

Revise

Proses Revise adalah proses peninjauan kembali kasus dan solusi yang diberikan jika pada proses retrieve sistem tidak dapat memberikan hasil diagnosa yang tepat. Proses revise menjadi suatu yang sangat penting, ketika case-based reasoning digunakan untuk pekerjaan penyelesaian masalah yang selalu berkembang seperti desain, konfigurasi dan perencanaan (Mulyana dan Hartati, 2009). 

Revise dapat juga digunakan manakala umpan balik penyelesaian mengindikasikan diperlukanya perbaikan, hal ini merupakan bagian dari tahapan perbaikan pada siklus case-based reasoning.

Retain

Proses Retain adalah mengintegrasikan kasus baru yang telah berhasil mendapatkan solusi agar dapat digunakan oleh kasus-kasus selanjutnya yang mirip dengan kasus tersebut. Tetapi Jika solusi baru tersebut gagal, maka akan dilakukan  perbaikan solusi yang digunakan, dan mengujinya lagi (Mulyana dan Hartati, 2009).  

Setelah ditemukan solusi yang benar-benar tepat barulah pakar mulai menambah aturan dengan memasukkan data kasus baru yang sudah ditemukan solusinya tersebut ke dalam basis kasus yang nantinya dapat digunakan untuk kasus berikutnya yang memiliki permasalahan yang sama.



DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Mobyen Uddin. Begum, Shahina. Funk, Peter. Xiong, Ning and Schéele, Bo Von.(2008). Case-based Reasoning for Diagnosis of Stress using Enhanced Cosine and Fuzzy Similarity. Sweden: Mälardalen University
Nurasmi, Rima, 2010, “Implementasi Case Based Reasoning pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Penanganan Dini pada Kecelakaan dengan Metode Herbal”, Skripsi S – 1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment